Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Salah Satu Metode Pengobatan Covid-19 Untuk Pasien Gejala Ringan hingga Berat, Kenali Terapi Antibodi Monoklonal yang Sedang Diusulkan di Indonesia

Ngesti Sekar Dewi - Minggu, 05 September 2021 | 19:30
Ilustrasi antibodi monoklonal
Kompas.com

Ilustrasi antibodi monoklonal

Setelah mengalami infeksi tertentu, tubuh akan menyimpan beberapa antibodi sebagai cadangan.

Jika Anda terkena infeksi yang sama lagi di kemudian hari, tubuh dapat mulai melawan infeksi tersebut dengan cepat.

“Ini amunisi yang sangat spesifik untuk melawan organisme menular tertentu,” kata Bhimraj.

Cara kerja antibodi monoklonal

Seperti yang disebutkan sebelumnya, antibodi monoklonal adalah antibodi buatan laboratorium yang melakukan apa yang dilakukan antibodi alami tubuh.

Ada beberapa kombinasi yang digunakan. Namun, yang paling banyak digunakan di dunia adalah kombinasi dua obat yang disebut bamlanivimab dan etesevimab.

Dua jenis obat tersebut bekerja dengan cepat dan lebih kuat, membantu tubuh Anda mengikat apa yang disebut "protein lonjakan" dari virus SARS-CoV-2.

"Jika seseorang yang tidak memiliki kekebalan terhadap virus Corona, antibodi monoklonal dapat memblokir virus dan mencegah orang tersebut benar-benar terkena infeksi,” ucap Bhimraj.

Baca Juga: Jangan Takut untuk Vaksin, Dokter Onkologi Sebut Vaksinasi Covid-19 Aman untuk Kanker Payudara, Tapi Harus Penuhi Hal Ini

Jika seseorang sudah terinfeksi, ntibodi monoklonal dapat membantu menjaga infeksi agar tidak memburuk.

Setelah Anda terpapar virus, Anda harus menerima antibodi monoklonal dalam waktu 10 hari agar Anda terlindungi dari efek yang besar.

Namun, metode pengobatan antibodi monoklonal ini hanya bisa untuk pasien dengan kriteria berikut:

Source : WebMD kompas

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x