Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kini Kata 'Bajingan' Dianggap Sebagai Makian, Terungkap Makna Sesungguhnya yang Bikin Melongo

Puspita Rahayu - Jumat, 27 Agustus 2021 | 20:30
Gerobak sapi mengangkut batang pohon, sekitar tahun 1915-1938.
Pinterest

Gerobak sapi mengangkut batang pohon, sekitar tahun 1915-1938.

Gerobak sapi berawal dari Kerajaan Mataram yang telah menganut ajaran islam.

Bajingan menarik hasil panen yang dihasilkan oleh masyarakat Mataram.

Wilayah tersebut meliputi Yogyakarta dan eks karesienan Surakarta.

Pada era pemerintahan Hindia-Belanda, masyarakat pribumi tidak dapat menaiki transportasi mewah sebagaimana para pejabat Eropa.

Mereka hanya dapat menunggangi bajingan untuk mobilisasi sehari-hari.

Hal itupun juga hanya bisa didapat oleh masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas.

Setelah kemerdekaan, bajingan dapat berfungsi untuk mengangkut material seperti halnya truk pada zaman sekarang.

Baca Juga: Baru Sembuh dari Infeksi Covid-19 dan Badai Sitokin, Deddy Corbuzier Mendadak Murka Semprot Ahli Tarot Kondang ini

Pada 1974, tarif yang harus dibayar untuk satu kali angkut material sampai ke tujuan adalah seniali Rp150.

Istilah ‘bajingan’ yang dulunya bermakna positif lama-kelamaan berubah seiring dengan perkembangan zaman.

Teknologi yang semakin berkembang membuat masyarakat tidak lagi menggunakan gerobak sapi tersebut.

Profesi bajingan semakin lama semakin berkurang dan menjadi langka.

Source : nationalgeographic

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x