Kartu itu kemudian memunculkan apa yang disebut Denny Darko sebagai "Queen of Sword".
Ia lantas mengatakan, bahwa petisi ini menjadi ramai setelah muncul seorang haters bernama Kartika Damayanti.
Denny sendiri sepakat bahwa apa yang dilakukan Kartika Damayanti terhadap Ayu Ting Ting dan anaknya, Bilqis Khumairah Razak, sangat tidak pantas.
"Kartika Damayanti ini merundungnya saya rasa keterlaluan, ngatain Bilqis (anak Ayu), yang saya pikir juga ini gak manusiawi," ujarnya.
Akan tetapi campur tangan orangtua Ayu Ting Ting yang melabrak ke kediaman Kartika Damayanti menjadi pemicunya, kata Denny.
"Nah saya melihat ini dipicu oleh kedatangan Ayah Rozak ke Bandung Bondowoso, saat ia melabrak keluarga (Kartika Damayanti)," papar dia.
"Karena Kartika Damayanti ini posisinya sedang di Singapura atau Hongkong kalau tidak salah," imbuhnya.
Kedatangan ornagtua Ayu Ting Ting memunculkan reaksi negatif dari warganet, yang kemudian memperkeruh suasana, membuat petisi yang mulanya tak laku menjadi sangat ramai.
"Ini terjadi karena ucapannya 'Nggak papa nanti kita penjarakan'. Nah memang ini sangat disayangkan karena akhirnya masyarakat menerima berbeda," kata Denny Darko.
"Bukan berarti masyarakat membenarkan Kartika Damayanti tetapi yang terjadi orang ini berganti fokus kenapa kok setega itu mengatakan hal tersebut."
"Walaupun, kalau saya lihat yang dikatakan ini sebenarnya wajar orangtua marah, tetapi masak harus segitunya sih," tandas dia.