Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kabar Buruk! Peneliti Lab Wuhan Ini Peringatkan Varian Covid-19 Lebih Berbahaya akan Muncul

Ruhil Yumna - Minggu, 08 Agustus 2021 | 14:45
Varian Delta dari virus corona menyebabkan penyakit yang lebih parah dan menyebar semudah cacar air, kata CDC.
Thinkstock

Varian Delta dari virus corona menyebabkan penyakit yang lebih parah dan menyebar semudah cacar air, kata CDC.

GridHype.ID - Ada kabar yang kurang baik terkait perkembangan virus corona.

Baru-baru ini seorang peneliti tersohor di laboratorium Wuhan, China memeringatkan varian Covid-19 yang lebih mematikan akan segera muncul.

Shi Zhengli mendapatkan julukan sebagai "perempuan kelelawar", karena dedikasinya meneliti virus pada hewan itu selama 16 tahun terakhir.

Dia menjadi salah satu ilmuwan ternama yang menemukan puluhan jenis virus corona di dalam goa kelelawar.

Namanya dikenal karena menjadi sosok pertama yang membongkar genome SARS-Cov-2, ketika pertama terdeteksi di Desember 2019.

Baca Juga: Ahli Beberkan Fakta Soal Berjemur di Bawah Matahari, Benarkah Bisa Lawan Virus Covid-19

Dalam wawancara terbaru, Shi memeringatkan dunia bisa kembali dihantam varian Covid-19 yang lebih mematikan.

"Karena jumlah kasus infeksi terlalu besar, memungkinkan corona untuk bermutasi," kata Shi Zhengli kepada media China People's Daily.

"Varian baru akan terus bermunculan," lanjut Shi sebagaimana diberitakan Daily Mirror pada Kamis (5/8/2021).

Pernyataan Shi itu muncul setelah beredar klaim varian terbaru akan membunuh lebih dari sepertiga yang terpapar.

Dokumen yang dipublikasikan Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE) menyatakan, galur virus corona di masa depan bisa seperti MERS.

Baca Juga: Bisa Berakibat Fatal, Kenali Dampak Covid-19 pada Penderita Kanker Payudara

Panel yang menjadi penasihat di kala pandemi itu mengatakan, mutasi tersebut dimungkinkan jika virusnya beredar luas.

Sebelumnya pada awal tahun ini, Shi membantah dengan keras klaim bahwa corona bocor dari tempat kerjanya di Wuhan.

"Lab saya tidak pernah melakukan penelitian gain-of-function yang bisa meningkatkan kapasitas virus," tegasnya kepada New York Times.

Shi menekankan klaim yang menyebutkan labnya menyimpan rahasia penyebaran Covid-19 adalah spekulasi yang berakar pada ketidakpercayaan total.

"Ini sudah bukan ranah sains lagi. Saya tidak takut apa pun karena saya tidak melakukan kesalahan," ujar dia tegas.

Dia juga menyanggah kabar tiga peneliti di tempatnya memeriksakan diri ke rumah sakit pada November 2019, dengan gejala mirip corona.

Baca Juga: Yuk! Kepoin Manfaat Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Disebut Bisa Alirkan Antibodi ke Anak

(*)

Source : Kompas Daily Mirror

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x