Meski demikian, gejala mengenai hilangnya penciuman justru lebih sedikit ditemukan pada kelompok usia ini.
Laporan studi mengenai temuan gejala-gejala yang menjadi tanda awal Covid-19 ini telah dipublikasi di jurnal Lancet Digital Health pada 29 Juli 2021.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pemodelan mengguanakan kecerdasan buatan.
Hal ini berfungsi untuk memprediksi tanda-tanda awal infeksi Covid-19.
Claire Steves yang merupakan peneliti di KCL mengatakan bahwa temuan ini sangat penitng untuk banyak orang.
“Penting bagi orang-orang untuk mengetahui gejala-gejala awal yang luas dan mungkin terlihat berbeda untuk setiap anggota keluarga atau rumah tangga,” ujarnya.
Panduan pengujian dapat diperbarui untuk memungkinan kasus diambil lebih awal.
Hal itu menjadi lebih penting untuk mengadapi varian baru yang diketahui sangat mudah menyebar.
Tim peneliti menggunakan 18 gejala berbeda yang terkait dengan Covid-19 untuk diperiksa.
Tanda awal termasuk kehilangan penciuman, nyeri dada, batuk terus-menerus, sakit perut, lecet pada kaki, nyeri mata, dan nyeri otot tidak biasa.
Demam bukanlah ciri awal penyakit pada kelompok usia manapun.
Para peneliti mengatakan bahwa pemodelan mereka diguanakan pada stain virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok.