Hal ini juga menandai kemunculan demokrasi antar-generasi.
Misalnya, anak muda kini bisa bersaing dengan orang tua, baik di rumah maupun di kantor.
Drajat menjelaskan, pergeseran struktur sosial ini disebabkan oleh perkembangan tekonlogi informasi.
"Orang tua tidak lagi menjadi pusat otoritas keilmuan, pusat otoritas kebenaran, karena kemudian anak itu bisa mencari informasi dan kebenaran dengan caranya sendiri melalui internet," jelas dia.
Karena itulah, ada pasangan yang usianya terpaut jauh, bak ayah-anak, atau bahkan ibu-anak yang kini berani melangsungkan sebuah pernikahan.
Melansir dari GridPop.ID, ada sebuahpernikahan antara lansia 80 tahun dengan pengantin 42 tahun menjadi pembicaraan di media sosial.
Pernikahan itu berlangsung pada 7 Januari di provinsi Guizhou, China.
Pengantin pria seorang bujang lapuk berusia 80 tahun bernama Mu.
Karena usianya yang sudah tua, dan kondisi kesehatan yang lemah, ia tidak bisa berdiri di pesta pernikahannya, layaknya pengantin pria pada umumnya.
Mu terduduk di kursi roda, sambil mengenakan pakaian pernikahan.
Di tengah keterbatasannya itu, Mu tetap tersenyum bahagia.