Misalnya ikan teri (972mg/100gr), tempe (517mg/100gr), kacang tolo (481mg/100gr), kacang tanah (316mg/100gr), dan lain-lain.
"Semua yang disebut ada dalam susu justru lebih banyak ada di makanan sehari-hari. Masalahnya kan di edukasi ya?" sebut dia.
Ia mengatakan masyarakat dapat memilih jenis makanan yang akan konsumsi untuk mendapatkan kandungan kalsium.
Saat ini olahan susu banyak diproduksi dalam berbagai bentuk, rasa, kegunaan, yang kemudian dijual di pasaran untuk dipilih oleh masyarakat.
Baca Juga: Meski Sudah Divaksin Seseorang Tetap Bisa Tertular Covid-19, Tetapi Virusnya Lebih Sedikit
Namun menurut Tan, masyarakat tidak diharuskan mengonsumsi semua jenis susu itu dalam setiap tahapan.
Seperti mulai dari susu formula, susu pertumbuhan baduta, susu usia sekolah, remaja, susu persiapan hamil, susu masa kehamilan, susu ibu menyusui, hingga susu usia lanjut.
"Enggak (perlu). Cek saja, di negara yang justru dari mana susu berasal sebagai minuman budaya, ada enggak aneka susu dipolitisasi begitu? Tidak," jelas Tan.
Menurutnya, masyarakat perlu juga memahami aturan dan kebutuhannya masing-masing.
Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul "Heboh Susu Beruang Jadi Rebutan dan Habis di Mana-mana, Ahli Gizi Ungkap Susu Satu Ini Juga Sama Khasiatnya"