Sementara itu, penyakit kanker tidak selalu berakhir dengan kematian loh.
Pasalnya, jika kita melakukan deteksi dini dan penanganan yang baik, kanker dapat dijinakkan, bahkan bisa pula disembukan.
Melansir dari TribunJabar.ID, hal tersebut diungkap langsung oleh konsultan senior bidang onkologi medis di Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura, dr Wong Chiung Ing, dalam webinar dengan tema "Memahami Kanker pada Perempuan", Kamis (18/2/2021).
Baca Juga: Tiga Kebiasaan Ini Bisa Pacu Kanker Payudara, Hindari Mulai Sekarang!
Sebagai informasi, berdasarkan laporan WHO melalui Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (The International Agency for Research on Cancer/IARC) yang terbit Desember 2020, jumlah penderita baru di Indonesia mencapai hampir 400.000 kasus selama 2020.
Dari jumlah tersebut, 54 persen kasus terjadi pada perempuan seperti kanker payudara, mulut rahim (serviks), dan rahim (ovarium) adalah jenis kanker tertinggi yang banyak menimpa perempuan.
"Kita selalu berpikir bahwa ketika terkena kanker, maka kita akan menilai bahwa itu akhir dari segalanya. Kanker bukan hukuman mati. Itu tidak benar,"katadr. Wong saat menjelaskan terkait kanker, dalam webinar, Kamis (18/2/2021).
Wong mengatakan, deteksi dini terhadap potensi kanker merupakan langkah yang sangat penting dilakukan setiap orang.
Menurutnya, langkah deteksi bisa dilakukan baik secara manual maupun berkonsultasi langsung dengan dokter.
"Jadi, kalau terdeteksi sejak dini, semakin tinggi kemungkinan untuk sembuh," katanya.
Terkait kanker payudara dan serviks, dr. Wong mengatakan bahwa kerap terjadi kekeliruan dari masyarakat yang menganggap bahwa setiap kanker harus ditangani dengan kemoterapi.