:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2021/08/27/ginsengjpg-20210827023645.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2021/06/03/pink-ribbon-black-stethoscope-pl-20210603104857.jpg)
2. Pertambahan usia
Kedua, pertambahan usia pun juga mempengaruhi.
Menurut dr Iskandar, data di Indonesia menyebutkan jika rentang usia 40-50 tahun paling lebih banyak ditemukan kasus untuk kanker payudara.
Baca Juga: Pemakaian Deodoran Bisa Picu Kanker Payudara, Fakta atau Mitos Semata?
3. Paparan radiasi
Ketiga adalah faktor paparan radiasi.
Jika daerah dada pernah terkena radiasi maka resiko terkena kanker payudara cukup besar.
Selanjutnya, faktor hormonal juga mempengaruhi.
"Umumnya anak yang mendapatkan menstruasi di bawah usia 12 tahun atau menopuase di atas umur 56 tahun juga berisiko. Hal ini dikarenakan perempuan terpapar hormon estrogen cukup lama," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM, dikutip Tribunnews, Rabu (16/6/2021).
Baca Juga: Pertambahan Usia Ternyata Berpengaruh pada Risiko Munculnya Kanker Payudara, Ini Penjelasannya
4. Pemakaian Obat Hormonal
Keempat, faktor risiko juga bisa disebabkan karena pemakaian obat hormonal seperti KB, injeksi hormonal dan obat subur.
:blur(7):quality(50)/photo/2021/08/27/ginsengjpg-20210827023645.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/01/doorprize-majalah-bobo-edisi-ter-20240301012420.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/02/27/majalah-bobojpg-20240227125558.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/04/15/bolehkan-zakat-fitrah-diberikan-20230415021436.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2021/08/27/ginsengjpg-20210827023645.jpg)