GridHype.ID - Belum lama ini sebuah organisasi perlindungan konsumen internasional mengajukan ke Kementerian Pertanian usai melakukan penyelidikan.
Tak lain, penyelidikan terhadap sebuah peternakan produsen telur yang menjadi pemasok telur utamake Ahold Delhaize.
Ahold Delhaize merupakan peritel Belanda yang mengoperasikan supermarket di seluruh Indonesia.
Sebuah kelompok perlindungan konsumeninternasional, mendokumentasikan berbagai pelanggaran kebijakan Kementerian Pertanian tentang Keamanan Pangan dan Kesejahteraan Hewan dalam produksi telur.
Kebijakan pemerintah yang tercakup dalam Peraturan Menteri Pertanian 31/Permentan/OT.140/2/2014.
Merupakan seperangkat standar untuk memastikan produsen menjalankan praktik yang berkelanjutan serta memastikan keamanan pangan bagi konsumen.
Rekaman tersebut menunjukkan beberapa pelanggaran termasuk:
- Banyaknya serangga yang berkumpul di sekitar lokasi, merayap dan berada di antara hewan-hewan, kotoran, dan telur-telur
- Burung-burung liar terbang bebas keluar masuk peternakan, yang berpotensi menularkan penyakit, termasuk flu burung
- Kondisi kandang yang kotor dan tidak aman yang mengakibatkan kerusakan fisik dan cacat pada induk ayam
Di mana telur-telurnya dijual dengan merek pribadi milik Ahold Delhaize di supermarket di Indonesia.
“Ini adalah investigasi kedua dalam enam bulan terakhir dimana ditemukan banyak pelanggaran undang-undang keamanan pangan serta kekejaman terhadap hewan yang parah dalam rantai pasokan Ahold Delhaize di Indonesia,” kata Bonnie Tang, campaign manager Equitas, organisasi perlindungan konsumen internasional dan kesejahteraan hewan yang merilis hasil penyelidikan ini.
Otoritas Keamanan Pangan Eropa dan belasan tim peneliti internasional menemukan bahwa fasilitas kandang ayam petelur “baterai” seperti yang memasok Ahold di Indonesia memiliki risiko kontaminasi salmonella hingga 33 kali lebih besar.
Di Indonesia, lebih dari 50 merek-merek makanan terkenal, termasuk Burger King, Starbucks dan Nestle telah berkomitmen untuk hanya menggunakan telur-telur yang berasal dari ayam “tanpa kandang”, yang jauh lebih aman untuk konsumen dan lebih manusiawi untuk hewan.