Menurutnya, kehadiran sosok perempuan Papua sebagai Duta PON XX Papua bisa menghindari terjadinya Cultural Appropriation.
Tak hanya itu, Arie Kriting menyuarakan pendapatnya mengena pentingnya representasi wanita Papua yang sebenarnya.
"Aspirasi kami adalah untuk memperjuangkan kehadiran Perempuan Papua di event Nasional yang digelar di tanah mereka. Baik sebagai ikon mau duta, apa pun istilahnya yang terutama adalah representasi itu ada," jelas Arie Kriting melalui unggahannya tersebut.
Suami Indah Permatasari ini bahkan memberikan banyak pilihan terkait Duta PON XX yang pantas menggantikan Nagita Slavina.
"Hal ini bisa menghindarkan bangsa kita dari sikap Kultural Apropriasi, karena tidak menghadirkan perempuan Papua dengan gambaran yang jelas. Pilihannya ada banyak kok, Nowela, Lisa Rumbewas, Putri Nere, Monalisa Sembor, dan masih banyak lagi lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu," kata Arie Kriting lagi.
Ditengah kontroversi tersebut, baru-baru ini muncul nama pesinetron Yanni Melwani.
Diwartakan oleh Grid.ID, Kemunculan Yanni Melwani disebut akan menandingi Nagita.
Tapi Yanni tidak mau sesumbar, ia tetap tunggu kabar resmi dari pihak penyelenggara.
"Yang terpenting bagi saya adalah pelaksanaan PON berjalan dengan baik," kata Yanni Melwani saat dihubungi wartawan, belum lama ini.