Namun tampaknya Arie Kriting masih menyayangkan hal tersebut.
Sehingga ia menyarankan untuk pengangkatan Duta PON XX Papua juga mengikutsertakan perempuan asli Papua.
"Solusi dari saya, Duta PON XX Papua harus tetap perempuan Papua. Angkat lagi salah satu sosok perempuan Papua, @mikhelia atau @nereputri atau siapa yang dirasa memadai," tulis Arie Kriting.
Menurutnya, kehadiran sosok perempuan Papua sebagai Duta PON XX Papua bisa menghindari terjadinya Cultural Appropriation.
Dengan begitu, penyelenggaraan PON benar-benar bisa menjadi alat perekat di antara kelompok masyarakat.
"Pada akhirnya nanti kesuksesan PON Papua tidak hanya tercapai secara pelaksanaan event, tetapi juga sukses menjadi perekat kesatuan bangsa," tulis Arie Kriting.
(*)