“Aa mau napas dulu, Aa mau napas dulu,” ujarnya berulang kali.
Orang-orang yang panik, bingung, sekaligus merasa geli satu per satu mendekati Rafathar untuk membujuknya.
Bukan luluh hatinya, Rafathar justru makin mengamuk menjadi-jadi.
Bahkan Raffi malah tampak menggoda anaknya itu dengan mengajaknya berbicara bahasa Sunda.
Berbeda dengan papanya yang begitu fasih, Rafathar justu tak paham maksud Raffi.
“Ngga tau artinya,” ucap bocah itu.
Tak berhenti di sana, Raffi yang gemar melucu itu justru meletakan tangannya di dahi Rafathar sambil komat-kamit ala dukun.
Merry, asisten Raffi juga tampak gemas dengan tingkah bos kecilnya itu.
Tim Raffi menggoda Rafathar dengan berpura-pura meninggalkannya sendirian.
“Yaudah semua pergi aja, katanya ngga boleh deket-deket,” ujar Merry sambil mendekatkan tas dan jajanan kea rah Rafathar.