Akibat krisis boba di AS ini, bisnis bubble tea pun terancam. Abdurahman Sharif contohnya yang memiliki Chi Tea di pinggiran Chicago.
"Selama sebulan terakhir, setiap minggu, kami khawatir tentang bagaimana kami kehabisan rasa ini, tapioka.
Kami kehabisan bahan-bahan ini, bahkan sampai sedotan," ungkap Sharif.
Ia membuka bisnis bubble tea-nya sejak delapan bulan lalu, dan kini khawatir kelangkaan boba akan merusak citra kedai dan kepercayaan konsumennya.
"Setiap pekan kami harus mencoret varian rasa dari menu kami karena tidak ada bahannya, dan itu tidak akan ada selama dua sampai tiga minggu ke depan."
Oliver Yoon memperkirakan krisis boba di Amerika akan berlangsung sampai pertengahan musim panas.
Dia mengimbau orang-orang untuk bersabar, dan meyakinkan mereka bahwa stok bahan baku nantinya akan sampai ke AS.
Yoon juga menyarankan orang-orang membeli varian topping lainnya sebagai pengganti boba.
"Ada jeli kelapa. Ada boba pop, boba kristal.
Kamu tahu, topping berbeda bisa jadi pelengkap untuk saat ini."