Sistem e2ee ini menjamin bahwa pesan yang dikirim antara dua pihak, tidak dapat diintip oleh penyedia layanan ataupun peretas.
Karena sudah aktif secara default, pengguna WhatsApp tak perlu repot mengotak-atik pengaturan.
Sistem enkripsi berlaku untuk perpesanan teks, audio, video call, maupun WhatsApp Web.
Sedangkan Telegram, sebenarnya layanan pesan instan ini juga sudah dibekali dengan sistem enkripsi.
Masalahnya, enkripsi ini tidak aktif secara default.
Di Telegram, hanya chat yang dikirim dan diterima lewat fitur Secret Chat atau Chat Rahasia saja yang dilindungi enkripsi.
Telegram kebanjiran pengguna, WhatsApp turun pamor
WhatsApp sempat mengalami penuruan pamor karena kebijakan privasi baru yang mulai digulirkannya pada awal Januari lalu, sebelum akhirnya resmi diterapkan pada akhir pekan ini, Sabtu (15/5/2021).
Saat ketentuan privasi baru WhatsApp dirilis, sejumlah pengguna sempat khawatir soal privasi data mereka dan memilih untuk beralih ke aplikasi pesan instan lain yang dianggap lebih "aman".
Salah satunya ialah Telegram.
Mengawali tahun 2021, pendiri Telegram, Pavel Durov mengatakan bahwa platform pesan instannya telah memiliki 500 juta pengguna aktif bulanan.