Pada akhirnya kedua anaknya pun mulai luluh dan akhirnya bersedia keluar kamar untuk bertemu dirinya.
"Cuma mereka akhirnya mulai mau ngintip-ngintip, 'ini Umi, buka, buka ini Umi,' 'Umi mau culik aku ya,' 'nggak sayang, Umi nggak mau culik kamu kok, Umi cuma kangen pengen peluk doang,'."
"Tapi aku nggak patah semangat lah, aku dalam hati zikir aku percaya Allah maha baik, ya Allah tolong lembutin anak saya, akhirnya berhasil, dengan iming-imingi mewarnai bareng di tablet mereka pamer-pamer gambar, akhirnya keluar tuh dari kamar," ungkap Tsania Marwa.
"Aku seneng banget aku bisa peluk mereka, aku bisa cium mereka, abis itu udah jam setengah 12, udah 2 jam, waktunya makan siang, pas mau disuapin, Shabira mau disuapin sama salah satu anggota keluarga, 'nggak mau, aku maunya disuapin sama Umi,' aku terharu banget," ungkap Tsania Marwa.
Namun, kala tengah asik bersama sang anak, Tsania Marwa dikejutkan oleh perangai pengacara Atalarik Syah yang membuat anak-anaknya ketakutan.
"Baru aku suapin 2 kali, Syarif di samping aku lagi coba warna-warnain, itu pengacaranya mantan suami aku telfon sama mantan suami, 'ini tuh Bu Marwa kalau misalnya mau bawa anaknya bawa aja sekarang, nggak usah nanti-nanti, dibawa aja ni, bawa aja ni anaknya,' dengan nada tinggi."
"Anakku panik lagi lah. Istilahnya baru 10 menit di sampiing aku, lari lagi mereka kunci kamarnya di situ aku udah yang em selesai deh," ungkap Tsania Marwa.
Lantaran geram, Tsania Marwa pun terlibat percekcokan dengan pengacara serta keluarga Atalarik Syah.
"Akhirnya sampai ricuh debat dengan mantan mertua, pengacaranya juga, terakhir pihak keluarga juga ricuh, tidak kondusif, teriak-teriak, aku kayak udah deh balik, aku dan pihak pengadilan mundur," tutup Tsania Marwa.(*)