"Gue harus ke dunia apa ini? yang tadinya gue di dunia arsitektur dan gak bisa dipungkiri kalau terhalang lah, karena proyek-proyek gue di Medan."
"Di Jakarta gue gak ngerti, karena gak tau harus beradaptasi gimana lagi, gue merasa lahir lagi lah, mencari teman-teman gue yang dulu," jelas sang pebasket itu.
Setelah lama tinggal di Jakarta, Michael Yukinobu de Fretes mulai mendapatkan undangan untuk wawancara di televisi.
Tentu ia tak langsung menerimanya karena masih tersisa rasa trauma dengan kasus sebelumnya.
Namun,Nobutak mau namanya semakin buruk, dan memutuskan untuk berbicara dan mengklarifikasi permasalahan yang ada.
"Gue memutuskan untuk terima deh panggilan tv, tapi dengan arti gue periksa dulu, dia mau mengarah kemana, apakah malah menjatuhkan gue, itu gak gue ambil," imbuhnya.
Karena tak pernah berurusan dengan polisi dan pengadilan,Nobumengaku takut jika harus menghadapi permasalahan tersebut sendiri.
Ia pun memberanikan diri untuk menghubungi temannya yang berprofesi sebagai pengacara.
"Wah gawat nih kalau gue sendirian kesana, gue gak ngerti hukum, BAP itu apa gue gak ngerti, gue memberanikan diri nelpon teman yang pengacara."