Follow Us

Alami Lumpuh Pascavaksinasi, Guru di Sukabumi: Saya Sulit Bicara

Puspita Rahayu - Minggu, 02 Mei 2021 | 09:45
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS Sebut Satu Dosis Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Aman dan Efektif, Beri Persetujuan untuk Penggunaan Darurat
reuters.com

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS Sebut Satu Dosis Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Aman dan Efektif, Beri Persetujuan untuk Penggunaan Darurat

Gridhype.Id- Seorang guru asal Sukabumi, Jawa Barat, mengalami gangguan pada keempat anggota geraknya.

Gangguan tersebut diduga muncul setelah melakukan vaksinasi Covid-19.

Selain gangguan gerak pada kaki dan tangan, wanita bernama Susan Atela tersebut juga mengeluhkan penglihatannya yang kabur dan kesulitan berbicara.

Penderita mengalami pingsan dan kejang usai mendapatkan vaksin Covid-19 tahap kedua pada 31 Maret 2021.

Baca Juga: Kondisi India Makin Kritis Usai Dihantam Gelombang Kedua Covid-19, WNI Ceritakan Suasana Mencekam di India, Minim Oksigen Hingga 'Lockdown'

Susan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Pelabuhan Ratu sebelum akhirnya dirujuk ke RS Hasan Sadikin.

"Betul, pasien atas nama Susan dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dengan keluhan lemah keempat anggota gerak. Pasien masuk pada 1 April dirawat sampai dengan 23 April. Kondisi pasien saat pulang sudah dalam masa pemulihan." Tutur Zulvayanti selaku Koordinator Pelayanan Medik RS Hasan Sadikin Bandung dikutip dari Kompas TV (2/5/2021).

Zulvayanti juga menjelaskan bahwa saat ini Satgas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kabupaten Sukabumi sedang melakukan investigasi secara bertahap.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di India Kian Tak Terkendali, Pakar Jelaskan Alasan Kenapa Wabah Corona di India Bisa Jadi Ancaman Global yang Membuat Sia-sia Vaksinasi Dunia

Adapun alurnya adalah dari tingkat Pokda KIPI Jawa Barat kemudian ke Komda, selanjutnya akan diteruskan ke Komnas KIPI untuk dilakukan kajian akhir.

Tahapan yang dilakukan bertujuan untuk memastikan adanya kaitan vaksin Covid-19 dengan kelumpuhan yang dialami oleh Susan.

Saat diwawancara, penderita yang berusia 30 tahun tersebut tampak lemah dan sulit berbicara.

"Penglihatan saya kunang-kunang." Ujar guru kesenian Sekolah Menegah Atas tersebut.

Saat ini kondisi Susan Atela sudah membaik meskipun masih harus berbaring dan belum dapat berjalan seperti semula.

(*)

Source : Kompas TV

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest