"Kenapa pada saat musim demam berdarah, orang lebih gampang kan kena demam berdarah. Nah, karena virusnya banyak pada saat itu. Karena nyamuk yang membawa virus pada saat perubahan dari musim panas ke musim hujan, atau musim hujan, itu banyak (populasinya)," kata Nadia.
"Sehingga orang gampang sakit demam berdarah. Makanya muncul kejadian luar biasa (KLB) peningkatan kasus demam berdarah. Karena pada saat itu virusnya banyak, nyamuk pembawanya juga banyak," kata Nadia melanjutkan.
Namun, pada lain waktu, misalnya di musim kemarau, kasus-kasus demam berdarah jarang dijumpai.
"Mengapa demikian? Karena virusnya enggak banyak, nyamuknya juga enggak banyak," jelas Nadia.
Dia mengatakan, analogi penyakit demam berdarah yang dia sampaikan itu dapat digunakan untuk memahami perbedaan situasi pandemi dengan situasi tidak pandemi.
"Nah, ini sama. Kalau pandemi, kan berarti memang kondisi virus penyebab Covid-19 nya banyak, cuma dia enggak pakai nyamuk," kata Nadia.
Dengan situasi pandemi seperti saat ini, risiko tertular virus corona masih sangat besar, sehingga protokol pencegahan 3M harus selalu diterapkan.
"Kalau pun kita sudah 3M, kan 3M itu enggak 100 % bisa melindungi, makanya tambah vaksin. Begitu dia (virus) masuk, langsung dilawan," kata Nadia.
Perlu diingat bahwa virus coronaini sangat mudah menginfeksi siapa saja dan dimana saja.