Publik yang marah menyarankan untuk anak-anak itu dibawa ke tempat perawatan anak dan memblokir akun media sosial mereka.
Mereka mengecam para orangtua ke dua anak itu karena mendorong perilaku yang dipandang telah melanggar moralitas.
Kedua anak tersebut dilaporkan "menikah" dalam sebuah upacara yang didorong oleh orang tua mereka.
Orangtua mereka diyakini percaya itu akan menghasilkan banyak pendapatan di media sosial dan menghasilkan uang untuk mereka.
Pengacara dan kriminolog, Anna Maylar menuduh para orangtua itu telah berperilaku sembrono terhadap anak-anak mereka.
"Gadis itu memiliki jutaan subscribers di beragam jaringan media sosial, yang secara terus-menerus menirunya sebagai idola," tulis Maylar di Facebook.
"Jadi, ada risiko yang mereka akan mulai untuk meniru idola mereka dan menjadi mangsa empuk para pedofil," lanjutnya.
"Ini benar-benar bertentangan dengan perkembangan seksual normal anak-anak," ucapnya.
Bocah-bocah itu dilaporkan mempublikasikan foto mereka bersama di jejaring sosial tanpa pengawasan dari orang dewasa mana pun.