"Hal ini juga berkaitan dengan sifat dasar manusia yang tidak akan pernah puas dengan apa yang ia miliki," lanjutnya.
Lebih lanjut Hening menuturkan bahwa, selingkuh adalah kebiasaan yang menjadi penyakit.
Di satu waktu mungkin bisa sembuh, namun kalau individu tersebut tidak bisa berusaha dan berjanji untuk berubah, selingkuh akan terus bisa berulang.
"Jadi selingkuh hanya bisa disembuhkan dari dalam diri individu itu sendiri dan semua pasangan hanya bisa menitipkan pasangannya kepada yang maha kuasa.
Kembali lagi, ini semua tidak terlepas dari spiritual masing-masing individu dan juga kontrol diri," jelas Hening.
(*)