5. Afrika Selatan
Banyak orang Afrika Selatan yang kini merayakan hari cinta dengan cokelat, bunga, kartu ucapan dan makan malam diterangi cahaya lilin di lokasi romantis.
Namun, pada saat-saat ketika kartu ucapan tidak berhasil, orang Afrika Selatan tidak keberatan mengenakan hati mereka di lengan baju, secara harfiah.
Setelah festival Romawi yang disebut 'Lupercalia' (dianggap sebagai pendahulu Hari Valentine), gadis-gadis muda menempelkan nama orang yang mereka cintai di lengan baju mereka untuk hari itu.
Untungnya, ini adalah versi yang jauh lebih jinak dari festival aslinya, di mana kambing dikorbankan dan para pria berlarian di jalan-jalan dengan memakai kulitnya, serta mencambuk wanita untuk memberkati mereka dengan kesuburan.
6. Denmark
Meski Hari Valentine adalah hari libur yang relatif baru di Denmark (dimulai sejak 1990-an), negara itu telah merayakan 14 Februari dengan tradisi khas mereka.
Alih-alih bunga, bertukar "kartu kekasih" menjadi tradisi Hari Valentine yang populer di Denmark.
Kartu itu berbentuk transparan yang menunjukkan gambar pemberi kartu sedang memberikan hadiah kepada kekasihnya.
Pria juga biasanya memberi wanita gaekkebrev, sebuah surat berisi dari puisi atau sajak lucu yang ditulis di atas kertas yang dipotong rumit dan ditandatangani dengan titik-titik anonim.
Jika wanita penerima gaekkebrev dapat menebak pengirimnya dengan benar, ia mendapatkan sendiri telur Paskah di akhir tahun itu.