Menurut SNEC, hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kejadian ini akibat kesalahan teknis yaitu miskomunikasi antara anggota tim vaksinasi.
"Staf yang bertugas mengencerkan vaksin dipanggil untuk keperluan lain, dan staf kedua salah mengira vaksin yang belum encer di botol siap disuntikkan," terang SNEC.
Direktur medis SNEC Profesor Wong Tien Yin mengatakan, tinjauan menyeluruh sudah dilakukan terhadap proses internal, dan langkah-langkah pencegahan diterapkan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Ia juga meminta maaf atas peristiwa tersebut.
"SNEC memandang serius insiden ini. Keamanan mereka yang mendapat vaksin selama latihan vaksinasi adalah prioritas utama kami.
Kami sangat menyesalkan kejadian ini," ucapnya dikutip dari Channel News Asia (CNA), Sabtu (6/2/2021).
"Kami sudah meminta maaf kepada karyawan terkait dan keluarganya.
Kami akan memantau kesehatannya dengan teliti dan memberikan bantuan yang diperlukan."
Menanggapi pertanyaan CNA, Kemenkes Singapura (MOH) mengatakan bahwa data uji klinis dari vaksi Pfizer-BioNTech mengindikasikan dosis yang diberikan lebih dari batas tidak membahayakan.
Baca Juga: Waspada, Kini Muncul Gejala Baru Covid-19 Bernama Parosmia, Apa Itu?