“Penelitian etnomedisin saat ini banyak ditujukan untuk menemukan senyawa kimia baru sebagai bahan baku dalam pembuatan obat industri farmasi terutama penyakit berbahaya, seperti obat kanker dan tidak menutup kemungkinan untuk mengatasi Covid 19,” tutur kelahiran Bah Raja Sibisa, 26 September 1972 ini.
Prof. Marina Silalahi mengungkapkan bahwa di akhir tahun 2020 hingga awal Januari 2021, sambiloto menjadi tanaman yang diyakini Negara Thailand untuk mengobati atau paling tidak mengurangi dampak negatif Covid 19.
“Setelah saya telusuri, ternyata pemanfaatannya untuk mengatasi Covid-19 diadaptasi dari kearifan lokal etnis di Thailand. Sambiloto merupakan jenis tanaman yang terdaftar sebagai obat esensial nasional di Thailand terutama untuk mengatasi gejala flu atau influensa. Dalam buku Materi medika III, sambiloto resmi tanaman obat Indonesia, herba sambiloto digunakan sebagai diuretika dan antipiretika,” ujarnya.
Baca Juga: Tak Hanya Nyeri, Inilah Beberapa Efek Samping Vaksin Covid-19 yang Mungkin Muncul
Selama menjadi akademisi, Marina Silalahi berhasil mempublikasi beberapa penelitiannya di Jurnal Internasional Bereputasi dan Jurnal Nasiona terakreditasi.
”Sebagai akademisi, kami melakukan tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan, pengajaran, penelitian, Pengabdian Kepada Masayarakat serta tugas penunjang lainnya sebagai dosen. Salah satu karya ilmiah saya ialah tentang kearifan lokal dan keanakeragaman hayati Indonesia khususnya Etnis Batak yang memiliki nilai ilmiah yang sangat baik dan penting dilestarikan, “ ungkap Marina Silalahi.
Marina Silalahi ingin mengembangkan produk lokal etnis Batak menjadi produk komersial.
Baca Juga: Dunia Masih Bergulat dengan Pandemi, Kota Wuhan Kini Kembali Normal Bebas dari Wabah
Salah satunya ialah produk hasil penelitian dalam bidang kesehatan seperti sauna tradisional atau disebut oukup dan kuning untuk masker tubuh.
Marina Silalahi menekankan pentingnya integrasi kearifan lokal dan iptek khususnya etnomedisin untuk pembangunan berkelanjutan, baik untuk pengambil kebijakan, peneliti. Penelitian yang terintegrasi dari berbagai keahlian ilmu dibutuhkan untuk mengembangkan etnomedisin.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Guru Besar UKI Sebut Salah Satu Senyawa Sambiloto Dapat Selamatkan Manusia dari Pandemi Covid-19