GridHype.ID - Deretan tokoh dan publik figur penerima vaksin tahap pertama yang dimulai pada Rabu (13/1/2021) lalu segera menerima vaksin tahap kedua.
Salah satunya relawan Satgas Covid-19, dokter Tirta Mandira Hudi.
Menyusul Raffi Ahmad, dokter Tirta telah mendapatkan vaksin pertama pada Kamis (14/1/2021) lalu.
Dilakukan di Puskesmas Ngemplak II, Sleman, Yogyakarta, dokter Tirta menjadi penerima vaksin pertama sebagai perwakilan milenial.
Sebelumnya, ia mengungkapnya bahwa vaksin yang ia terima sama dengan vaksin yang disuntikkan kepada Presiden Jokowi dan sama dengan vaksin yang akan diedarkan ke masyarakat.
Bahkan, melalui unggahan di Instagramnya, dokter Tirta memberikan informasi bahwa vaksin jenis Sinovac yang digunakan di Indonesia lebih murah dari vaksin jenis Pfizer.
Selang 14 hari berlalu, dokter Tirta dijadwalkan mendapat suntikan vaksin covid-19 tahap kedua pada Kamis (28/1/2021).
Melalui postingan di akun Instagram pribadinya, dokter Tirta akan menerima vaksin covid-19 tahap kedua pada Kamis (28/1/2021) di Puskesmas Ngemplak II, Sleman, Yogyakarta.
"Ke Sleman lagi. Vaksin lagi," tulisnya.
Vaksinasicovid-19 tahap kedua diawali oleh Presiden Joko Widodo beserta tokoh lain yangtelah dilaksanakan pada Rabu (27/1/2021) pagi.
Dokter Tirta juga mengunggah momen di mana Presiden Jokowi menerima vaksin covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (27/1/2021).
"Vaksin tahap 2," tulis @dr.tirta.
Selain itu, dokter Tirta juga memberikan pesan bahwa antibodi akan bekerja secara maksimal setelah beberapa waktu.
"Abis itu tunggu 1 bulan, antibodi muncul maksimal," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya akan segera menerima vaksin tahap kedua.
"Besok gantian saya di @dinkessleman," tulisnya.
Sebelumnya, dokter Tirta menyukai model edukasi vaksin covid-19 dari Kominfo di mana mengaitkan antara tokoh fiksi Titan dengan vaksinasi covid-19.
Disebutkan bahwa vaksinasi covid-19 tidak membuat tubuh menjadi titan di mana titan adalah manusia raksasa yang muncul karena penyuntikan serum titan.
Vaksinasi covid-19 akan membentuk antibodi, membunuh, atau menetralkan virus.
(*)