"Dengan komunikasi dua arah, berdiskusi, dari hati ke hati, bahwa setiap orangtua bisa melakukan kesalahan," imbuhnya.
"Mungkin juga orangtua berani meminta maaf pada anak dengan selalu mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa, saya kira semua bisa diatasi dengan cara yang baik," tandasnya.
Baca Juga: Sambangi Rumah Gading Marten, Raffi Ahmad Bikin Konten Bareng Karyawan Ayah Gempi Itu
Selain itu dengan mengurangi konflik, membuat anak Gisel dan Gading Marten tumbuh dengan kasih sayang.
"Paling penting tidak ada konflik antara ayah dan bundanya, artinya tidak ada misalnya perbutan hak asuh, saling menghujat, saling menjelekkan, saling menyerang, dan sebagainya," kata Kak Seto.
"Walaupun berpisah, dua-duanya harus tetap hadir di hati anak dalam nuansa yang sangat indah dan mesra," imbuhnya.
Kak Seto pun menyoroti kecerdasan anak Gisel dan Gading Marten yang di atas rata-rata anak seusianya.
Menurut Kak Seto, Gisel dan Gading Marten akan lebih mudah memberikan pengertian terkait masalah orangtuanya.
"Saya sepintas melihat videonya, anak ini cukup cerdas, cukup kreatif, cukup spontan, sehingga saya harapkan mudah untuk berkomunikasi," ujar Kak Seto.
"Jadi dengan komunikasi yang sangat efektf, berbicara dari hati ke hati, tidak terlalu memaksakan suatu kehendak," imbuhnya.