Follow Us

Pekan Lalu 2 Juta Warga Amerika Serikat Menerima Suntik Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna, Ini Efek Samping yang Dirasakan Usai Disuntik

None - Minggu, 03 Januari 2021 | 18:45
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin Pfizer-BioNtech Covid-19 di pusat vaksinasi besar yang dibuka oleh Kota Tel Aviv-Yafo dan Pusat Medis Tel Aviv Sourasky pada 31 Desember 2020 di kota pesisir Israel.
AFP via The Daily Sabah

Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin Pfizer-BioNtech Covid-19 di pusat vaksinasi besar yang dibuka oleh Kota Tel Aviv-Yafo dan Pusat Medis Tel Aviv Sourasky pada 31 Desember 2020 di kota pesisir Israel.

Vaksin Covid-19 di Indonesia

Diberikan Secara Gratis, Begini Penjelasan Apakah Ibu Hamil dan Menyusui Boleh Disuntik Vaksin Covid-19!
Freepik

Diberikan Secara Gratis, Begini Penjelasan Apakah Ibu Hamil dan Menyusui Boleh Disuntik Vaksin Covid-19!

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, setidaknya membutuhkan waktu selama 3,5 tahun untuk dapat menyelesaikan proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Hal itu berdasarkan perhitungan pemerintah terhadap jumlah sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.

"Kira-kira butuh waktu 3,5 tahun untuk vaksinasi semuanya," ujar Budi dikutip dari siaran pers di laman resmi Kemenkes, Sabtu (2/1/2021).

Baca Juga: 1.8 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Jokowi Sebut Ada 3 Vaksin Lagi yang Sudah Diamankan

Lebih lanjut, pihaknya merinci pembelian vaksin oleh Pemerintah Indonesia berasal dari lima jalur.

Sebanyak empat jalur berasal dari kerja sama bilateral dengan empat produsen yaitu Sinovac dari China, Novavax dari Kanada-Amerika, Pfizer dari Jerman-Amerika dan AstraZeneca dari Swiss-Inggris.

Kemudian, satu jalur lain berasal dari kerja sama multilateral yakni COVAX/GAVI dari aliansi vaksin GAVI dengan didukung WHO dan CEPI.

Budi menegaskan, komunikasi terus dilakukan secara intens, mengingat saat ini vaksin menjadi komoditas yang paling diperebutkan oleh seluruh negara di dunia.

"Karena memang ini belum ada barangnya, kita harus siap-siap.

Jadi ada isu kemanusiaan di sini, itu sebabnya kita agresif mencari vaksin, meski vaksinnya belum terbukti kita sudah DP duluan. Kenapa? Karena nanti kita ngak kebagian," ucapnya.

Source : Tribun Wow, Kompas

Editor : Ruhil Yumna

Baca Lainnya

Latest