GridHype.ID- Nikita Mirzani beberapa waktu lalu sempat bermasalah dengan simpatisan Habib Rizieq Shihab.
Bahkan sampai saatini, baik Nikita Mirzani maupun pihak Habib Rizieq Shihab terlihatmasih bersitegang.
Nikita Mirzani diketahuimendapat kecaman karena ucapannya yang dinilai menghina dan melecehkan Habib.
Belum lama ini, Nikita Mirzani justru memilih kabur setelah menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (24/11/2020) siang.
Nikita Mirzani menolak bicara dengan wartawan karena khawatir berada di tempat umum.
Ia takut ada hal-hal buruk yang akan dialaminya setelah sering menantang Habib Rizieq.
Baca Juga: Elsa Syarief Terus-terusan Mangkir dari Panggilan, Nikita Mirzani Minta Polisi Jemput Paksa
Janda tiga anak yang sekarang berusia 34 tahun itu merasa sedang menjadi incaran banyak orang pengikut Rizieq.
"Gue ini warga negara yang baik dan lagi diancam, apalagi gue perempuan," kata Nikita Mirzani di TransTV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020).
Sesuai pesan orang terdekat, Nikita Mirzani tidak boleh ada ditengah kerumunan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Secara mental gue baik-baik aja," tegasnya.
Menurut Nikita Mirzani, perkara saat menyebut habib adalah tukang obat di media sosial mendadak ramai.
"Tukang obat itu bukan tokoh atau ulama. Kalau cari ada banyak banget nama-nama habib yang bukan hanya tukang obat, ada juga tukang nasi goreng," jelas Nikita Mirzani.
Baca Juga: Tak Berkedip Lihat Kembaran Raffi Ahmad, Nikita Mirzani Puji Ketampanan Dimas Ramadhan
Hanya gara-gara menyebutkan habib tukang obat, Nikita Mirzani sampai harus dijaga sejumlah orang supaya tetap aman.
Bintang film Comic 8 itu berterima-kasih ke polisi yang telah menjaga dan melindungnya setelah menerima banyak ancaman.
Nikita Mirzani tetap berani menghadapi semua lawannya jika memang benar. "Kalau nggak keroyokan, gue akan lawan," ujar Nikita Mirzani.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Setelah Sebut Habib Tukang Obat, Nikita Mirzani Terima Banyak Ancaman dan Tak Boleh Ada di Kerumunan
(*)