Setelahnya, ada belanja barang online, menggambar, koleksi barang, melihat video orang lain, menonton film, dan bersepeda yang juga digemari masyarakat, berdasarkan percakapan yang terpantau.
Kemudian, minat terhadap fotografi dan menonton drama korea juga mencuat ke permukaan selama pandemi Covid-19.
Devie beranggapan, menyeruaknya aktivitas-aktivitas yang sebelumnya tak seberapa diminati ini merupakan dampak dari meningkatnya faktor stres.
Hal tersebut ia simpulkan berdasarkan beberapa wawancara mendalam yang ia lakukan terhadap sejumlah responden penelitian.
Menurut Devie, fenomena ini juga dijumpai di Amerika Serikat, di mana aktivitas memasak, khususnya membuat roti menjadi hobi baru yang melejit di tengah wabah.
Kata dia, memasak menjadi aktvitas meditasi yang menyenangkan, karena seseorang akan belajar menahan waktu mengingat perlunya konsentrasi tinggi pada program mengolah masakan.
“Beda lagi dampak positif dengan hobi memelihara hewan, yang menurut Asosiasi Depresi dan Kecemasan (ADAA) Amerika Serikat, membuat seseorang akan merasa memiliki tujuan hidup, yang justru menjauhkan dirinya dari stres dan depresi, “ paparnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Penelitian UI: Rebahan, Bersepeda hingga Ikan Cupang Jadi Kebiasaan Baru Selama Pandemi Covid-19
(*)