Tidak hanya itu, dia juga berhasil mengunjungi Ryugyong Hotel, sebuah hotel berbentuk pesawat ruang angkasa yang dikerjakan selama tiga dekade.
“Saya memilih hotel sebagai pusat proyek karena akses ke sana bukan masalah politik seperti kebanyakan hal lainnya. Artinya, proyek ini memungkinkan untuk dilakukan tanpa birokrasi yang berlebihan” kata Scullin, mengutip Lonely Planet.
Dia melanjutkan, tidak peduli seberapa banyak wisatawan yang ada di Korea Utara, sering kali jumlahnya sedikit.
Hal ini membuat hotel-hotel dari artefak Soviet yang terpelihara dengan baik menjadi unik di Pyongyang.
Pariwisata Korut yang jaya pada era Soviet Menurut situs resmi Hotels of Pyongyang, proyek fotografi tersebut mendokumentasikan hotel-hotel bergaya arsitektur khas Soviet yang interiornya memiliki sentuhan modern.
“Bagi sebagian orang, menghabiskan waktu di hotel mungkin terdengar mengekang. Namun, bagi saya, desain hotel, fasilitas yang aneh, dan stafnya yang pemalu selalu menjadi kesempatan yang baik untuk berhubungan dengan warga Pyongyang,” ujar Scullin dalam situs resmi proyeknya.
Meski akses-akses dibatasi di Korea Utara, Pyongyang memiliki sejumlah hotel yang telah memfasilitasi para kawan sosialis selama era kejayaan pariwisata blok Soviet pada tahun '70-an dan '80-an.
Baca Juga: Kota Port Morseby, Dijuluki Kota Paling Berbahaya di Dunia Lokasinya Bertetangga dengan Indonesia