Dalam sebuah kesempatan lain, Eddie pernah menuturkan, ibu dan ayahnya bertemu di Indonesia saat penjajahan Belanda.
"Yang menyelamatkan kami adalah karena ayah saya seorang musisi dan lambat laun bertemu musisi lain dan manggung pada akhir pekan, mulai dari acara perkawinan sampai apa pun untuk menghasilkan uang," tutur Eddie.
Baca Juga: 4 Negara ini Punya Aturan Aneh yang Melarang Penduduknya Meninggal Dunia, Salah Satunya Italia
Mulai bentuk grup band rock
Eddie kemudian membentuk salah satu band rock paling populer pada 1980-an bersama Alexander Arthur "Alex" Van Halen (kakak Eddie), Michael Anthony, dan David Lee Roth.
Van Halen, demikian nama band itu, diambil dari nama keluarga Eddie dan Alex. Lagu-lagunya yang populer antara lain "Jump" dan "Why Can't This Be Love".
Eddie kemudian berkisah tentang perlakuan diskriminatif yang ia terima karena ia keturunan Eropa-Asia (Indonesia).
Perlakuan itu ia dapatkan saat bersekolah di Amerika.
"Sekolah pertama saya ketika itu masih memisahkan murid kulit putih dan kulit berwarna. Karena saya dianggap warga kelas dua saat itu, saya disamakan dengan orang-orang kulit hitam. Sulit sekali saat itu," ujarnya.
Baca Juga: Ade Firman Hakim Meninggal Dunia, Ungkapan Berkabung Mengalir di Unggahan Terakhirnya
Eddie mengatakan, keluarganya sangat senang bermain musik. Bahkan, saat mereka masih kecil, Eddie dan Alex sering bermain dengan panci dan wajan, sementara sang ayah berlatih musik.
Eddie sendiri tidak pernah belajar membaca not balok. Meski begitu, ia berdalih memiliki pendengaran yang tajam.