Follow Us

Sistem Kabel Bawah Laut Asia-Amerika Putus, Apakah Berpengaruh Bagi Internet di Indonesia?

None - Kamis, 01 Oktober 2020 | 06:30
Kabel bawah laut

Kabel bawah laut

AAG dibangun dan dibiayai oleh konsorium dari perusahaan telekomunikasi lintas negara, termasuk di Indonesia yakni PT Telkom Indonesia dan PT Indonesia Satellite Corporation atau yang kini berubah menjadi PT Indosat Tbk.

Lantas, adakah pengaruhnya terhadap koneksivitas internet di Indonesia?

Menurut Johar Alam Rangkuti, Chairman Internet Data Center (IDC) Indonesia mengatakan, pemeliharaan tersebut tidak akan berpengaruh ke layanan internet di Indonesia.

"AAG sebenarnya belum aktif di Indonesia, 90 persen trafik kita masih menggunakan SeaMeWe-3", jelas Johar ketika dihubungi KompasTekno, Selasa (30/9/2020).

Baca Juga: Coba 7 Trik Berikut ini Untuk Menghemat Kuota Saat Lakukan Zoom Meeting

SeaMeWe-3 merupakan kabel optik bawah laut yang menghubungkan kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Eropa Barat yang pembangunannya diketuai oleh France Telecom dan China Telecom, serta diadministrasikan oleh Singtel.

Menurut Johar, AAG nantinya akan dioperasikan oleh Telin, anak perusahaan Telkom Indonesia yang akan disambungkan dari Manado, lalu ke Mindanao hingga ke Guam.

Sistem tersebut sejatinya sudah aktif secara global, namun belum diberdayakan di Indonesia.

Menurut Johar, salah satu kendalanya adalah sistem administrasi dan teknis yang prosedurnya cukup panjang.

Anggota konsorium harus mendapatkan persetujuan dari dewan konsorsium terlebih dahulu, apabila ingin menggunakan sistem kabel bawah laut yang menjadi bagiannya.

Baca Juga: Jadi Solusi, Webinar Nakita.id x Lazada: LazMall ReSHOPlution Bakal Kasih Ide Seru Kegiatan Bareng Anak Saat Pandemi!

"Misalnya, walaupun Telkom anggota konsorsium dan dia mau pake bagian dari AAG itu pasti akan lewat dewan dulu, dewannya akan bikin timeline kapan mulai aktif dan sebagainya," jelas Johar.

Source : Kompas.com

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest