Kesempatan itu tidak disia-siakan.
Beberapa filmnya, seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Si Doel Anak Betawi serta Intan Berduri (1972) yang disutradari Sjumanjaya, semakin mengangkat ketenarannya.
Dalam Intan Berduri, Benyamin Sueb mendapatkan piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.
Detik akhir
Pada akhir hayatnya, Benyamin Sueb juga masih bersentuhan dengan dunia panggung hiburan.
Selain main sinetron atau film televisi (Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan) ia masih merilis album terakhirnya dengan grup Rock Al-Hajj bersama Keenan Nasution.
Lagu seperti Biang Kerok serta Dingin-dingin menjadi andalan album tersebut.
Kontribusi seni
Dalam dunia musik, Bang Ben, begitu ia kerap disapa, adalah seorang seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong.
Lewat kesenian itu pula nama Benyamin semakin popular.
Tahun 1960, presiden pertama Indonesia, Soekarno, melarang diputarnya lagu-lagu asing di Indonesia.
Pelarangan tersebut ternyata tidak menghambat karier musik Benyamin, malahan kebalikannya.