4. Stasiun Luar Angkasa Almaz Uni Soviet
Stasiun luar angkasa Almaz dibuat pada 1960-an, dirancang untuk memudahkan Uni Soviet mencari target berbasis laut, menurut pakar antariksa Rusia Anatoly Zak, yang mengelola situs web Ruang Angkasa Rusia.
Diyakini bahwa memiliki manusia di orbit akan memberikan platform yang kuat untuk pengintaian orbital dan memungkinkan perubahan target yang cepat saat pertempuran berkembang.
Uni Soviet memusatkan perhatian pada perlombaan ke bulan pada 1960-an, menunda penyebaran pertama Almaz hingga 1973.
Ia diumumkan kepada dunia sebagai Salyut-2, stasiun luar angkasa Salyut kedua, agar tidak membuat orang lain sadar bahwa Soviet telah melakukannya, dua proyek stasiun luar angkasa, apalagi militer, tulis Zak.
Kegagalan di Salyut-2 mencegah awak untuk berkunjung, tetapi stasiun luar angkasa Almaz berikutnya Salyut-3 dan Salyut-5 memang memiliki awak di dalamnya.
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Artis Jepang Sei Ashina ‘Kamen Rider’ Ditemukan Tak Bernyawa di Apartemennya
5. Laboratorium Pengorbit Berawak AS

Angkatan udara AS
Beberapa tonggak pencapaian proyek ini termasuk memilih 17 astronot, membuat situs peluncuran di Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg California dan memodifikasi pesawat ruang angkasa NASA Gemini untuk mengakomodasi program baru.
Salah satu tujuan utama program ini adalah pengintaian, di bawah nama kode Proyek Dorian.
Sistem kamera dimaksudkan untuk mengambil foto-foto Uni Soviet, di antara hotspot-hotspot lainnya, dengan resolusi yang lebih baik daripada yang bisa dicapai satelit mana pun pada masanya.