“Saya punya penyakit. Mata saya rabun dan ginjal saya juga tidak berfungsi baik,” ujarnya.
“Saya harus cuci darah bahkan sambil menyetir.
Karena paru-paru basa, saya perlu bawa tabung oksigen,” tambahnya.
Sumeth pun mengaku dirinya kini tinggal sendiri di kamar kontrakan dan hanya mendapat bantuan 800 baht atau setara Rp377.000 setiap bulannya.
Dia merasa bantuan itu tidak cukup untuk hidup dan memutuskan menjadi sopir taksi.
Nongying yang iba pun kemudian memberikannya ongkos tambahan dan meminta izin untuk mengunggah kisah Sumeth itu di media sosial.
Kisah sedih itu pun kemudian viral dan mendapatkan perhatian dari media lokal.
Sumeth sendiri rupanya memiliki seorang putra, namun karena gajinya yang kecil dia tak bisa mengirimkan cukup uang untuk ayahnya.
Demi membantu sang ayah, anak Sumeth pun menyiapkan penggalangan dana dan donasi pun cukup banyak mengalir.
Donasi tersebut kabarnya terkumpul hingga 1.189.487 baht (Rp560,4 juta) dan saat ini sudah ditutup.