Di sana, ibu Park diperkosa oleh pedagang manusia dan mereka berdua dijual kepada pria China - wanita muda dijual dengan harga kurang dari Rp 4,5 juta.
Dengan bantuan misionaris Kristen, wanita tersebut melarikan diri ke Mongolia lalu ke Korea Selatan, sebelum Park akhirnya pindah ke AS pada tahun 2014.
Sekarang bekerja sebagai juru kampanye hak asasi manusia, wanita berusia 26 tahun itu menjelaskan bahwa Korea Utara tidak seperti kediktatoran negara lain laiknya Iran atau Kuba.
"Di negara-negara tersebut, Anda memiliki pemahaman bahwa mereka tidak normal, mereka terisolasi dan orang-orangnya tidak aman," katanya kepada New York Post.
"Tapi Korea Utara telah benar-benar dibersihkan dari seluruh dunia, itu secara harfiah adalah Kerajaan Pertapa."
Park dan saudara perempuannya diajari bahwa Kim Jong Il, mantan pemimpin negara, dan putranya Kim Jong Un adalah dewa.
Para guru menjelaskan kepada mereka bahwa keluarga Kim dapat membaca pikiran warganya dalam kehidupan sehari-hari, membuat rakyatuntuk berpikir baik tentang para tiran.
Murid juga didorong untuk menemukan kesalahan pada teman sekelas mereka dan menyerang mereka secara verbal dalam "sesi kritik".
Baca Juga: Zaskia Sungkar Dinyatakan Hamil Setelah Penantian Panjang, Ternyata Sosok Ini Punya Peranan Penting