Selain itu, fitur deskripsi trending topic ini juga dibuat untuk mengurangi persebaran informasi yang keliru di platform Twitter.
Fitur ini dirilis secara bertahap untuk pengguna Twitter Android dan iOS.
Sementara untuk Twitter versi web, fitur ini akan hadir dalam beberapa waktu ke depan.
Dirangkum KompasTekno dari The Verge, jumat (4/9/2020), fitur ini baru tersedia untuk pengguna di wilayah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Kolombia, Mesir, Perancis, India, Irlandia, Jepang, Meksiko, Selandia Baru, Arab Saudi, Spanyol, United Kingdom (UK), Uni Emirat Arab, and Amerika Serikat.
Belum diketahui kapan fitur ini akan hadir untuk pengguna di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Twitter sendiri beberapa waktu belakangan ini terus mengembangkan fitur untuk menekan menekan persebaran informasi keliru di platformnya.
Pada Februari lalu, Twitter menguji coba memberi label pada kicauan misleading yang diunggah politisi dan tokoh publik.
Label berwarna oranye tersebut disematkan pada kicauan yang berisi informasi keliru.
Baca Juga: Nggak Bisa Bohong, Begini Cara Mengetahui Kontak WhatsApp yang Paling Sering Dihubungi Pacar
Di dalamnya akan tertulis keterangan bahwa "Laporan Komunitas Twitter mengidentidikasi twit ini melanggar kebijakan komunitas karena memuat informasi yang sangat menyesatkan.