Pihak keluarga mengungkapkan, sejak awal Agustus, mereka sedang berduka cita karena orangtuanya meninggal dunia.
Karena itu, mereka tak berani mengeluarkan mobil milik almarhum tersebut.
Berikut penuturannya:
"Terlepas hal itu..Keluarga Kami juga sekarang masih situasi berkabung atas meninggalnya ayahanda kami Alm... pada tgl 5 Agustus 2020...dan semenjak tgl tersebut kendaraan kijang Kapsul kami belum pernah keluar garasi serta selalu di tutup oleh sarung mobil..karena kita masih berduka dan selalu terkenang akan alm ????????????apabila melihat dan menyentuh barang2..milik Alm..serta situasi tersebut dikuatkan oleh saksi dari tetangga-tetangga sekitar kami."
Meski begitu, keluarga H. Adas mengapresiasi Fauzi yang sudah menjadi relawan.
"Kita juga semua harus mengapresiasi Sdr Fauzi yg mana menjadi relawan utk pengawalan ambulance tersebut dgn usia yg masih muda mempunyai jiwa tolong menolong dan saling membantu yg besar terhadap sesama serta ikhlas..adapun..utk relawan lainnya lanjutkan... karena kita tidak tahu mungkin bisa dimana saja dan kapan saja..dari keluarga kita yg ada dalam ambulance tersebut,.jangan kita buli dan melemahkan niat baiknya..adapun utk kedepannya pabila menemukan kembali situasi tersebut.. kiranya dalam memposting sesuatu harus lengkap,,jelas dan terperinci.. seyogyanya..minimal konsultasi dengan pihak berwajib...karena statment dalam postingan ke public.. sekarang sudah ada hukum dan aturan perundang-undangan nya.."
Bahkan, keluarga H Adas dan Fauzi sudah dipertemukan lewat sambungan telepon(video call)dengan dimediasi oleh polisi.
Dari komunikasi itu, Fauzi menduga ada orang yang sengaja memalsukan plat nomor Z 1404 CT.
Hal itu dikuatkan dengan kesaksian Fauzi yang melihat mobil kijang yang halang-halangi itu bukan kapsul, tapi kijang kotak.
"Update perkemabangan kejadian tanggal 14 bulan Agustus tahun 2020 jam ± 16.00Tentang ambulance Emergency darurat .