Follow Us

Dunia Kalang Kabut Percepat Penemuan Penawar Virus Corona, WHO Justru Beri Peringatan pada Negara-negara Kaya

Nabila N C, None - Minggu, 09 Agustus 2020 | 21:00
WHO tegaskan tidak akan ada kembali kehidupan normal lama seperti sebelum pandemi.
nature.com

WHO tegaskan tidak akan ada kembali kehidupan normal lama seperti sebelum pandemi.

GridHype.ID - Angka infeksi virus corona secara global sudah tembus 19 juta.

Hal ini tentu mendorong negara-negara dunia untuk segera mempercepat penemuan penawar virus corona.

Namun, beberapa waktu belakangan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) telah memperingatkan dunia mengenai "nasionalisme vaksin".

Adapun peringatan ini ditujukan kepada negara-negara kaya bahwa jika mereka menyimpan perawatan untuk diri mereka sendiri, mereka tidak dapat berharap untuk tetap aman jika negara-negara miskin tetap terpapar.

Baca Juga: Kliennya Terang-terangan Hina Martabat Organisasi Perkumpulan Profesi Dokter Sampai Sebut IDI Kacung WHO, Pengacara Jerinx Angkat Bicara

Dilansir The Guardian (7/8/2020), ketika kasus infeksi Covid-19 melampaui 19 juta pada Jumat (7/8/2020), Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan akan menjadi kepentingan negara-negara kaya untuk membantu setiap negara guna melindungi diri dari penyakit tersebut.

"Nasionalisme vaksin tidak baik, itu tidak akan membantu kami," ujar Tedros kepada Forum Keamanan Aspen di AS, melalui tautan video dari markas besar WHO di Jenewa.

"Agar dunia pulih lebih cepat, ia harus pulih bersama, karena ini adalah dunia yang mengglobal di mana ekonomi saling terkait satu sama lain. Sebagian dunia atau beberapa negara tidak bisa menjadi tempat berlindung yang aman dan pulih," lanjut dia.

Baca Juga: Omongannya Berbuah Petaka, Sebut IDI sebagai Kacung WHO, Jerinx Dilaporkan ke Pihak Berwajib, Namun Malah Mangkir dengan Alasan Sibuk

Menurutnya, kerusakan akibat Covid-19 bisa berkurang jika negara-negara yang memiliki dana ikut berkomitmen untuk ini.

Sementara itu, beberapa negara berlomba untuk menemukan vaksin untuk virus corona, di mana penyakit ini telah menewaskan lebih dari 700.000 orang di seluruh dunia.

Prediksi ke depan

Source : Kompas.com

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest