Zat ini juga sempat menimbulkan ledakan sebelum di Beirut, yakni di Texas City pada 1947 yang menewaskan ratusan orang dan gelombang pasang setinggi 4,5 meter.
Saat itu jumlah amonium nitrat yang meledak adalah 2.300 ton.
Amonium nitrat juga menjadi bahan utama dari bom yang menghancurkan sebuah bangunan negara di kota Oklahoma, Amerika Serikat (AS), pada 1995.
Tahun lalu laporan-laporan dari intelijen Israel Mossad mengklaim telah diberitahu intel-intel Eropa, bahwa kelompok milisi Hezbollah menyimpan amonium nitrat untuk digunakan di bom London, Siprus, dan tempat-tempat lainnya.
Kepala Keamanan Umum Lebanon Abbas Ibrahim mengatakan, material itu adalah barang sitaan selama bertahun-tahun dan disimpan di gudang, yang lokasinya hanya beberapa menit jalan kaki dari distrik perbelanjaan dan kehidupan malam Beirut.
Menurut CNN, material itu disita dari kapal MV Rhosus yang kehabisan dana saat menuju Mozambik.
Kapal tersebut kemudian memutar ke Beirut untuk mencari kargo tambahan demi menambal biaya, tapi karena banyak masalah akhirnya ditahan otoritas pelabuhan Beirut.
Mantan pimpinan Bea Cukai Lebanon yang sekarang dan sebelumnya sudah meminta pihak berwenang memindahkan zat kimia itu karena berbahaya, tapi permintaan mereka tak digubris.
Kemudian Times of Israel memberitakan, laporan resmi awal tahun ini menunjukkan ada masalah dengan gudang nomor 12 tempat amonium nitrat itu disimpan, tapi tidak ada tindakan yang diambil.