Umumnya, infeksi ini sering terjadi pada pengguna softlens yang kurang memperhatikan kebersihan atau higienitas softlensnya.
Baca Juga: Kebanyakan Makan Daging? Gak Perlu Panik, 5 Bahan Alami Ini Mampu Hilangkan Bau Mulut
Selain itu, Ulkus Kornea juga dapat mengkibatkan kebutaan bagi penderitanya.
"Pada foto terlihat adanya bayangan putih, itu namanya sikatrik kornea atau jaringan parut pada kornea," lanjut dia.
Meski gejala yang terlihat seperti mata berair dan memerah, Grimaldi menyebutkan bahwa Ulkus Kornea tidak menular.
"Tidak menular. Rata-rata banyak terjadi di pengguna softlens di bawah 20 tahun, karena minim pengetahuan dan higienitasnya juga rendah, bahkan banyak juga yang suka kebawa tidur," ujar Grimaldi.
Baca Juga: Kerap Disantap saat Idul Adha, Ternyata Daging Kurban Sebaiknya Tak Diolah Jadi Sate, Kenapa?
Saat tidur Dilansir dari Kompas.com, (8/8/2014), Juru Bicara Akademi Ahli Mata Amerika (AAO), dr. Rebecca Taylor mengungkapan, tidur dengan masih memakai lensa kontak akan membuat kornea kekurangan oksigen.
"Itu sama seperti tertidur dengan kantong plastik menutupi kepala Anda," ujar Taylor.
Diketahui, ketika kita terjaga, kornea akan menerima oksigen dari udara. Sementara, saat tertidur, kornea akan mendapatkan nutrisi akan lubrikasi dari air mata dan cairan gelatinus yang disebut aqueous humor.
Maka, jika kita tertidur dengan lensa kontak yang masih menempel, akan ada hambatan antara kelopak mata dengan kornea, apalagi lensa kontak menutupi hampir seluruh permukaan kornea.