dugaan bersangkutan dibunuh itu sudah naluri polisi," kata Adrianus Meliala.
Polisi menurut Adrianus Meliala lantas beralih ke teori keempat yakni dugaan bunuh diri.
"Ada 3 teori yang dipergunakan dan berbagai hal itu tidak mendukung, kemudian yang keempat ini,
keempat juga bukan tanpa kelemahan, " kata Adrianus Meliala.
Menurut Adrianus Meliala modus bunuh diri pada kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo bukan hal yang biasa.
Pasalnya modus bunuh diri pada kasus kematian Yodi Prabowo hampir tak serupa dengan kasus lain.
"Bunuh diri dalam rangka tidak terlihat bunuh diri makanya memilih modus yang sebetulnya berat yah,
biasanya lelaki itu memilih modus yang cepat misal minum obat tidur berlebihan,
maka tentu ada sesuatu yang dia kejar, makanya menurut polisi itu sebagai upaya korban untuk tidak terlihat sebagai bunuh diri, dia ingin terlihat sebagai korban perampokan,
ini kan satu dugaan luar biasa yang bisa dipatahkan jika ada novum yang bisa membuat kita keluar dari terori tersebut," kata Adrianus Meliala soal dugaan editor Metro TV Yodi Prabowo dibunuh karena asmara.