"Aku jualannya pulang sekolah terus cari makanan ternak dulu, sorenya baru jualan (bakpao).
Kalau jalan kaki ke sekolah itu 5 kilometer, setengah jam," sambung Betrand.
Mendengar cerita Betrand Peto, Raffi Ahmad begitu terharu.
Tangis oma dan opa dengar Betrand Peto cerita jualan bakpao demi ongkos sekolah.
Bocah sekecil Betrand yang harusnya bermain justru sibuk mencari uang untuk biaya sekolahnya sendiri.
"Makanya aku bilang takdir manusia kita nggak pernah tahu, makanya jangan pernah memandang sebelah mata manusia.
Siapapun itu, kalau Allah sudah angkat derajatnya, dia bisa menjadi sukses seperti Betrand," ucap Raffi Ahmad.
Rupanya rasa haru tak hanya meliputi Raffi.
Keluarga Betrand di NTT juga merasakan hal yang sama.