Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Porak Poranda Akibat Virus Corona, Indonesia Diprediksi Bakal Alami Resesi, Kemiskinan dan PHK Massal Mengancam

Helna Estalansa, None - Selasa, 21 Juli 2020 | 15:30
Ilustrasi covid-19.
Freepik.com

Ilustrasi covid-19.

Penurunan aktivitas ekonomi nasional berdampak langsung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh sebagian besar sektor usaha. Termasuk pada sektor ekonomi non-formal akibat kebijakan PSBB di berbagai daerah di Indonesia.

PHK di sektor formal yang dilakukan oleh perusahaan, bersamaan dengan pekerja non-formal yang menurun tajam produktivitasnya, pada akhirnya mendorong penurunan pendapatan masyarakat yang kemudian berdampak pada penurunan pengeluaran konsumsi rumah tangga.

Baca Juga: Ngeri! Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Lampaui China, Ternyata Perbandingan Ini yang Bikin Beda

"Sebagian besar pekerja non-formal juga terdampak dengan penurunan pengeluaran konsumsi, dan bahkan turun kelas dari sebelumnya masyarakat berpenghasilan menengah menjadi penduduk rentan miskin, bahkan turun kelas menjadi masyarakat pra sejahtera," jelasnya.

Oleh sebab itu, perlambatan ekonomi domestik yang cukup signifikan, membuat Indonesia berpotensi mengalami resesi yakni ketika pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut negatif.

Pemerintah sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 akan kontraksi dikisaran minus 3,5% hingga minus 5,1%, dengan titik tengah di minus 4,3%.

Baca Juga: Akhir Mei Utang Indonesia Tembus Rp 5.868 triliun, Sri Mulyani Buka Suara : Kadang Masyarakat Kita Sensitif Soal Utang, Itu Tidak Baik

Pada kuartal III-2020 diharapkan ekonomi Indonesia kian membaik, meski tetap berpotensi tumbuh negatif, yakni dikisaran minus 1 persen hingga positif 1,2%.

"(Resesi) diperkirakan akan berdampak secara riil pada masyarakat dalam hal penurunan pengeluaran konsumsi masyarakat, sehingga mendorong potensi penambahan penduduk rentan miskin dan miskin," ungkapnya.

Senada, rirektur Riset Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, perekonomian dalam negeri tengah mengalami kontraksi dan ini sudah terlihat sejak kuartal II-2020 dan diperkirakan berlanjut ke kuartal III-2020.

Baca Juga: Yakin Pandemi Segera Berakhir, China Kembangkan Vaksin Covid-19 yang Sudah Terbukti Efektif Lawan Virus Corona

Imbasnya, kini banyak terjadi PHK sehingga meningkatkan jumlah pengangguran dan kemiskinan. Piter bilang, konsekuensi ini tidak bisa dicegah selama wabah masih berlangsung.

Source :GridHot.ID

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x