Ibunda Xiaobin menerangkan ke para wartawan, "Dia menutup jendela dan mengunci pintu. Kami tidak tahu apa yang dilakukannya di sana."
Sang ibu kemudian memergoki Xiaobin telah bermain game komputer tanpa henti selama 22 jam sehari.
Baca Juga: Bikin Penasaran Netizen, Febby Rastanty Akhirnya Beberkan Hubungannya dengan Varrel Bramasta
"Saya melihat percakapan online dengan teman-temannya. Dia mengatakan tidak cukup istirahat dan tidur paling lama 2 jam sehari."
Xiaobin lalu dilarikan ke rumah sakit Nanning pada Maret setelah pingsan di rumahnya.
Xiaobin didiagnosis menderita stroke otak setelah menjalani CT scan.
Dia juga tak bisa merasakan lengan serta tangan kirinya.
Baca Juga: Anti Penasaran, Sekarang Kita Bisa Baca Pesan WhatsApp yang Dihapus Orang, Begini Caranya
Dr Li seorang spesialis otak di rumah sakit mengatakan, kondisi remaja lelaki itu disebabkan oleh gaya hidupnya yang tidak sehat karena bermain game komputer dan begadang.
Kepada media lokal ia menerangkan, "Alasan utamanya adalah pola tidur dan makannya tidak teratur karena dia tidak sekolah. Orangtua juga terlalu menoleransi perilakunya."
"Kurangnya gizi dan istirahat telah menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otaknya dan menyebabkan stroke otak," lanjut Dr Li dikutip dariDaily Mail.
Gamer remaja itu kini dikabarkan sedang menjalani rehabilitasi di rumah sakit Nanning.