Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Buat Dunia Kalang Kabut hingga Renggut Jutaan Nyawa Orang, Ahli Virologi Tiongkok Bongkar Kebusukan yang Selama Ini Ditutupi, Pertaruhkan Nyawanya untuk Ungkap Segala Informasi Soal Virus Corona

None - Senin, 13 Juli 2020 | 09:46
(Ilustrasi) Garda Terdepan, Wali Kota Bengkulu Usulkan Tenaga Medis yang Langsung Menangani Pasien Covid-19 Bisa Langsung Jadi PNS
Xinhua

(Ilustrasi) Garda Terdepan, Wali Kota Bengkulu Usulkan Tenaga Medis yang Langsung Menangani Pasien Covid-19 Bisa Langsung Jadi PNS

GridHype.ID - Kembali fakta mengejutkan terkait virus corona kembali terungkap.

Kini ahli ilmu virus (virologi) asal Negeri Tirai Bambu mengungkap jika selama inipemerintah China telah menutupi soal wabah Covid-19.

Ahli bidang virologi dan imunologi di Hong Kong School of Public Health tersebut bahkan mengungkap jikaBeijing telah tahu virus corona jauh sebelumnya.

Melansir Daily Mail, perempuan bernama Li Meng Yan ini mengatakan bahwa ia dipaksa pergi dari Hong Kong karena tahu apa akibatnya jika ia melapor.

Baca Juga: Nyaris Tak Ada Penambahan Kasus Pasien Covid-19, Kini 25 Dokter Residen dan PPDS di Solo Dinyatakan Positif Corona

Selama wawancara dengan Fox News, dia juga mengatakan bahwa supervisor-nya mengabaikan penelitian yang dilakukannya sejak awal wabah, yang akhirnya menyebabkan pandemi global Covid-19.

Dia yakin bahwa penelitiannya mengenai virus corona itu dapat menyelamatkan nyawa, dan telah mempertaruhkan nyawanya dengan melarikan diri ke AS untuk berbagi kisahnya, mengingat bahwa dia mungkin tidak akan pernah bisa kembali ke Hong Kong.

Sebagai laboratorium rujukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berspesialisasi dalam virus dan pandemi influenza, ia juga percaya bahwa ia dan rekan-rekannya memiliki kewajiban untuk memberi tahu dunia tentang penelitiannya, tetapi tidak ada tindakan yang diambil.

Yan mengatakan dia adalah salah satu ilmuwan pertama yang mempelajari virus corona yang kemudian dikenal sebagai Covid-19, dan mengklaim pada akhir Desember 2019 dia diminta oleh supervisor-nya di Universitas, Dr. Leo Poon, untuk melihat keanehan sekelompok kasus mirip SARS di daratan China.

"Pemerintah China menolak untuk membiarkan para ahli luar negeri, termasuk yang ada di Hong Kong, melakukan penelitian di China," katanya kepada Fox News.

"Jadi saya menghubungi teman-teman saya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut."

Source :Sosok.id

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x