Dalam sebuah acara televisi di Mesir, CBCTwo (19/3/2014) silam, Maulana Syaikh Ali Jum'ah menjadi bintang tamu di salah satu acara televisi tersebut.
Di sana Maulana Syaikh mengungkap peran penting Soekarno dalam perkembangan Al-Azhar saat dirinya masih menjabat sebagai Presiden Indonesia.
"Topik yang kita bicarakan ini semoga tercatat di dalam sejarah" buka Maulana Syaikh.
"Abdul Naser (Presiden pertama Mesir), dulu ketika mendirikan revolusi (dari Monarki menjadi Republik), dia memikirkan komponen dalam suatu negara bagaimana membangun, merubah sistem, memanfaatkan pemuda dan lain-lain,".
"Suatu ketika, dia terpikir mengenai universita Al-Azhar yang telah berdiri sejak lama untuk ditutup."
Pernyataan menutup Al-Azhar itupun sempat membuat pembawa acara terkejut mendengarnya.
"Menutup Al-Azhar?" tanya pembawa acara.
Maulana Syaikh pun menjawab dengan meyakinkan, "iya, menutup Al-Azhar."
"Pemikiran Abdul Naser itu untuk menutup Al-Azhar kemudian ingin mengembangkan dengan membangun sesuatu yang baru," tambah Maulana Syaikh.
Namun di saat seperti itu, Maulana Syaikh menyebut ada seorang presiden yang gagah berani menentang pemikiran Abdul Naser namun dengan cara yang sangat lembut.
"Dulu ada seorang bernama Ahmad Soekarno (Presiden pertama RI), dia terkenal sebagai seorang sosialis, dia juga bukan orang yang sibuk dalam politik Islam dan lain-lain,"