Anehnya, proses sunat itu berlangsung selama 4 jam, secara normal di Brasil sunat hanya berlangsung selama 30 menit.
Namun, setelah selesai proses sunat, sang ayah tidak mencurigai apapun dan mengira semuanya beres.
Jadi dia membawa putranya pulang ke rumah, dan setelah itu sebuah kejutan terjadi.
Sampai di rumah Camargos membongkar kain kasa yang membalut organ vital putranya, niatnya dia ingin mengganti obatnya.
Namun, Camargos terkejut karena mendapati seluruh alat kelamin putranya terputus.
Hal itu membuatnya syok, dan sedih, dia jatuh dari kursi dan nyaris pingsan mendapati kenyataan itu.
Karena tak terima dengan hal itu, Camargos pergi ke Rumah Sakit untuk meminta penjelasan dokter.
Namun, Camargos semakin syok karena dokter yang mengoperasi putranya telah meninggal.
Alhasil, dia merujuk putranya ke rumah sakit lain di mana anak itu di tangani oleh ahli urologi dan mengkonfirmasi bahwa organ reproduksinya terpotong sampai ke akar.
Selanjutnya, organ genital anak itu dioperasikan kembali untuk melindungi uretra kecil.