Menanggapi itu Wakil Pemimpin Cabang Bank Sumsel Babel (BSB) kota Prabumulih, Nina Pratiwi didampingi Kabag Umum Joko Tri Sutrisno mengaku jika adanya uang rusak yang beredar sudah biasa terjadi namun untuk jumlah besar baru terjadi kali ini.
"Sebetulnya biasa tapi tidak banyak paling selembar dan uang rusak ini bisa dikembalikan untuk ditukar dengan yang baru yang layak edar," ujarnya.
Nina mengatakan, saat ini baru sekitar Rp 1 juta uang rusak yang diketahui pihaknya baik dari pemeriksaan maupun dari masyarakat yang mengembalikan.
"Saat ini uang rusak baik dikembalikan dan diketahui sebanyak Rp 1 juta.
Jadi uang ini dalam keadaan terbungkus plastik jumlah banyak kita terima dari Bank Indonesia (BI), kalau untuk memeriksa keaslian uang kita ada alatnya namun untuk kerusakan tidak karena uang langsung dari BI," katanya.
SuLebih lanjut Nina mengaku tidak ada unsur kesengajaan maupun kelalaian dalam peredaran uang dilakukan oleh pihaknya lantaran uang dari bank indonesia.
Baca Juga: Keluar Penjara Langsung Jadi Bos Pertamina, Ahok Blak-blakkan Buka Nominal Gajinya Sekarang, Berapa?
"Uang kita terima langsung dan petugas teller hanya menghitung di mesin hitung karena banyak untuk diperiksa. Idealnya memang yang salah cetak ini tidak beredar," bebernya.
Nina mengimbau masyarakat yang menerima uang terpotong tersebut tidak perlu takut karena uang adalah uang asli dan bisa ditukarkan kembali ke bank tempat menerima.
"Jadi kalau masyarakat mendapat uang tak layak edar ini agar menukarkan kembali ke bank, namun syaratnya tidak boleh kondisi 50 persen terpotong namun 70 persen.
Uang terpotong akan kita tukar dengan yang baru," imbaunya.(eds)
(*)