Follow Us

Kisah Kembar Buncing di Bali, Jika dari Kasta Tinggi Dianggap Berkah, Namun Jika dari Keluarga Biasa Jadi Malapetaka, Bakal Dibuang dan Diasingkan

None - Jumat, 26 Juni 2020 | 13:45
Ilustrasi bayi kembar.
freepik.com

Ilustrasi bayi kembar.

Adat-istiadat ada tiga jenis.

Pertama, adat-istiadat bersumber dari Weda.

Baca Juga: 2 Bahan Alami Ini Mampu Bersihkan Wajah tanpa Facial Wash, Kulit Dijamin Kinclong dan Kencang!

Kedua, tradisi yang sudah ada secara turun temurun, namun ketika ajaran Hindu masuk, tradisi diperkuat oleh dogma agama.

Seperti potong gigi.

Ketiga, adat-istiadat itu dibuat oleh kelompok tertentu atas kepentingan pribadi dan golongan.

Budaya manak salah merupakan produk dari golongan ketiga.

Ilustrasi warga Bali
pixabay.com

Ilustrasi warga Bali

Di mana bayi kembar buncing yang dilahirkan di keluarga jaba atau rakyat biasa disebut ngeletehin kawasan di mana keluarga tersebut tinggal.

Sementara bayi kembar buncing yang lahir di keluarga ningrat dinyatakan sebagai pembawa berkah.

Ini sungguh khas dengan sistem kasta Hindu, untuk kasta Brahmana mereka akan selalu mendapat kebaikan dan kemudahan.

Baca Juga: Jadi Pendamping Orang Nomor 1 di Indonesia, Sifat Asli Iriana yang Tak Tersorot Kamera Dibongkar oleh Ajudannya

Source : Tribun Bali

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest